Lahan Rakyat Disita, HGU Mangkrak Dibiarkan: Ironi di Negeri Agraris. Jangan Cuma Tegas ke Petani Kecil, Lunak ke Korporasi

- Penulis

Jumat, 8 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OPINI:

TRIBUNONE.COM, JAKARTA – Pemerintah pusat, melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyampaikan pernyataan tegas: lahan yang tidak digarap selama dua tahun akan diambil alih negara. Sekilas terdengar adil dan progresif. Tapi pertanyaannya, benarkah keberanian ini juga berlaku terhadap para pemilik lahan skala besar, khususnya pemegang Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah lama terbengkalai?

Secara normatif, Nusron benar—seluruh tanah di Indonesia adalah milik negara. Maka, jika ada pihak, termasuk korporasi besar, yang diberi hak HGU namun lalai mengelola atau tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, negara memiliki kewenangan untuk mencabut hak tersebut. Namun di lapangan, yang terjadi justru sebaliknya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ambil contoh Aceh. Di sana, masih banyak lahan HGU yang telah puluhan tahun mangkrak. Tidak produktif, tidak memberikan kontribusi ekonomi bagi daerah, dan bahkan menjadi pemicu konflik berkepanjangan dengan masyarakat sekitar. Anehnya, lahan-lahan ini tetap aman di tangan pemiliknya. Tak tersentuh. Tak pernah ditertibkan.

Baca Juga:  Kutai Barat Dikeruk: Jejak Tambang, Dinasti Politik, dan Pengkhianatan Atas Nama Lingkungan

Sementara itu, rakyat kecil yang benar-benar membutuhkan lahan untuk bertani dan bertahan hidup justru berulang kali dikriminalisasi, bahkan berhadapan dengan aparat ketika mencoba memanfaatkan lahan yang tidur dan terbengkalai itu. Di sinilah letak ironi dan ketimpangan kebijakan agraria kita.

Apakah negara hanya berani menindak petani gurem atau rakyat biasa yang tak menggarap pekarangannya dua tahun? Atau akan benar-benar berlaku adil—tegas kepada siapa pun, termasuk korporasi besar yang selama ini terkesan kebal hukum?

Jika pemerintah serius menjalankan amanat Undang-Undang Pokok Agraria, seharusnya aturan ini tidak berhenti sebagai wacana elitis. Harus ada keberanian politik untuk menyita lahan-lahan HGU mangkrak yang nyata-nyata mencederai rasa keadilan dan menghambat kesejahteraan rakyat.

Sudah cukup rakyat kecil jadi korban. Jangan biarkan tanah hanya menjadi alat kekuasaan segelintir elite. Bila negara betul-betul berpihak kepada rakyat, maka kebijakan agraria tidak boleh tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Sudah saatnya keadilan agraria ditegakkan—tanpa pilih kasih. (*)

Facebook Comments Box

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

PETI Menggila di Kelian Dalam: Hukum Seolah Mandul, Warga Tuduh Ada ‘Tangan Gelap’ Bekingi Tambang Ilegal
Kejagung Resmi Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dkk ke Jaksa Penuntut Umum
FH Universitas Brawijaya Anugerahkan “Prominen Award” untuk 29 Alumni dan Pegawai Berjasa di Dunia Hukum
Dugaan Skandal Dana Desa Miliaran Rupiah, Aparat Sangsang Dipanggil Tipikor Polres Kubar
Saat Edukasi Menjadi Kunci: Perempuan Cerdas, Bebas dari Takut Kista Ovarium
Hari Sumpah Pemuda, Gubernur NTB Serukan Semangat Persatuan dan Keteguhan Bangsa
Gubernur NTT Tegaskan Peran APIP dalam Pengawasan Pemerintahan Daerah
Gubernur NTT Dorong Bambu Jadi Pilar Ekonomi Restoratif di Labuan Bajo
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 04:05

PETI Menggila di Kelian Dalam: Hukum Seolah Mandul, Warga Tuduh Ada ‘Tangan Gelap’ Bekingi Tambang Ilegal

Senin, 10 November 2025 - 04:58

Kejagung Resmi Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dkk ke Jaksa Penuntut Umum

Jumat, 7 November 2025 - 04:26

FH Universitas Brawijaya Anugerahkan “Prominen Award” untuk 29 Alumni dan Pegawai Berjasa di Dunia Hukum

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:27

Dugaan Skandal Dana Desa Miliaran Rupiah, Aparat Sangsang Dipanggil Tipikor Polres Kubar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 02:06

Saat Edukasi Menjadi Kunci: Perempuan Cerdas, Bebas dari Takut Kista Ovarium

Berita Terbaru