Rumah Jampidsus Dijaga Ketat Prajurit TNI: Kostrad dan Marinir Dikerahkan, Ada Apa?

- Penulis

Kamis, 7 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TRIBUNONE.COM, JAKARTA – Kediaman Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, mendapat penjagaan ketat dari sejumlah personel TNI pada Jumat, 1 Agustus 2025. Rumah yang terletak di Jalan Radio I, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu dijaga oleh sekitar 5 hingga 10 prajurit bersenjata lengkap.

Para personel TNI terlihat mengenakan seragam loreng, membawa senjata laras panjang, serta memakai baret berwarna hijau dan ungu, yang menunjukkan asal satuan mereka dari dua matra berbeda: Kostrad TNI AD dan Korps Marinir TNI AL.

Penjagaan dilakukan di dua titik strategis di sekitar rumah Jampidsus. Pos pertama berada di taman yang terletak tepat di seberang gerbang samping rumah, sedangkan pos kedua berada di depan Gedung Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan, hanya berjarak sekitar dua meter dari kediaman tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kehadiran dua satuan elite TNI ini menimbulkan pertanyaan publik: dari mana asal pasukan ini dan apa makna warna baret yang mereka kenakan? Berikut penjelasannya:

Baret Hijau: Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad)

Baret hijau dikenakan oleh prajurit Kostrad, satuan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki tugas strategis dalam pertahanan dan keamanan negara. Baret hijau khas Kostrad biasanya disertai dengan lambang Cakra Sapta Agni, simbol identitas korps ini yang membedakannya dari prajurit infanteri reguler.

Kostrad didirikan pada 6 Maret 1961, berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangad No.MK/Kpts.54/3/1961, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi situasi panas di Irian Barat. Gagasan pembentukannya berasal dari Jenderal A.H. Nasution, dan Mayjen TNI Soeharto menjadi Panglima pertamanya. Kostrad kini menjadi kekuatan utama dalam operasi-operasi strategis TNI AD.

Baca Juga:  Kasus Dugaan Pencurian Pupuk di PT Aneka Raksa Internasional, Karyawan Jadi Tersangka

Baret Ungu: Korps Marinir TNI Angkatan Laut

Sementara itu, baret ungu dikenakan oleh prajurit Korps Marinir TNI AL, yang merupakan pasukan pendarat amfibi dan tempur utama Angkatan Laut. Warna ungu ini memiliki makna historis dan simbolik yang kuat, terinspirasi dari mitologi Nyi Roro Kidul serta bunga bougenville—melambangkan perlindungan, kekuatan, dan pengabdian.

Korps Marinir berakar dari Corps Mariniers yang dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal. Dalam perjalanannya, satuan ini mengalami beberapa perubahan nama hingga pada 14 November 1975, kembali menggunakan nama Korps Marinir. Sejak 10 Agustus 2020, Korps Marinir resmi menjadi Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI, sebagaimana diatur dalam Perpres No. 66 Tahun 2019.

Penjagaan Ketat Picu Pertanyaan Publik

Meski belum ada keterangan resmi terkait alasan pengamanan ketat tersebut, kehadiran dua satuan elit dari matra berbeda menunjukkan bahwa situasi di sekitar rumah Jampidsus tengah berada dalam pengawasan intensif. Penempatan pasukan bersenjata lengkap di wilayah pemukiman elit juga menjadi sorotan masyarakat dan media.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kejaksaan Agung maupun TNI terkait maksud dan durasi penjagaan tersebut. Dikutip dari Tempo 7 Agustus 2025 | 06.42 WIB. (*)

Facebook Comments Box

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Warga Dempar Jadi Korban Penipuan Online, Identitas Disebar hingga Rugi Jutaan Rupiah
Gerbang Dayak Gelar Aksi Damai di PT Lonsum, Desak Penyelesaian PHK dan Plasma
Dibalik Tambang Emas Neraka: 5 Excavator Disikat, Diduga Libatkan Oknum DPRD Kutai Barat
Ruang Kelas Sekolah Negeri Masih Kurang, Disdikbud Kubar Malah Hibahkan Puluhan Miliar untuk Bangun Sekolah Swasta
Kasus Pupuk PT ARI: Polisi dan Perusahaan Dinilai Tidak Adil, Supriyadi Jadi Kambing Hitam
Aksi Damai Driver Ojol Godams di Mapolda Sumut: Tuntut Evaluasi Aparat Usai Kematian Affan Kurniawan
Zikir dan Doa Bersama di Polres Aceh Timur: Mahasiswa dan Pemuda Bersatu Jaga Kedamaian
Kasus Dugaan Pencurian Pupuk di PT Aneka Raksa Internasional, Karyawan Jadi Tersangka
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 10:30

Warga Dempar Jadi Korban Penipuan Online, Identitas Disebar hingga Rugi Jutaan Rupiah

Jumat, 12 September 2025 - 11:11

Gerbang Dayak Gelar Aksi Damai di PT Lonsum, Desak Penyelesaian PHK dan Plasma

Kamis, 11 September 2025 - 01:28

Dibalik Tambang Emas Neraka: 5 Excavator Disikat, Diduga Libatkan Oknum DPRD Kutai Barat

Rabu, 10 September 2025 - 06:46

Ruang Kelas Sekolah Negeri Masih Kurang, Disdikbud Kubar Malah Hibahkan Puluhan Miliar untuk Bangun Sekolah Swasta

Kamis, 4 September 2025 - 10:28

Kasus Pupuk PT ARI: Polisi dan Perusahaan Dinilai Tidak Adil, Supriyadi Jadi Kambing Hitam

Berita Terbaru