TRIBUNONE.COM, JAKARTA – Kediaman Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, mendapat penjagaan ketat dari sejumlah personel TNI pada Jumat, 1 Agustus 2025. Rumah yang terletak di Jalan Radio I, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu dijaga oleh sekitar 5 hingga 10 prajurit bersenjata lengkap.
Para personel TNI terlihat mengenakan seragam loreng, membawa senjata laras panjang, serta memakai baret berwarna hijau dan ungu, yang menunjukkan asal satuan mereka dari dua matra berbeda: Kostrad TNI AD dan Korps Marinir TNI AL.
Penjagaan dilakukan di dua titik strategis di sekitar rumah Jampidsus. Pos pertama berada di taman yang terletak tepat di seberang gerbang samping rumah, sedangkan pos kedua berada di depan Gedung Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan, hanya berjarak sekitar dua meter dari kediaman tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran dua satuan elite TNI ini menimbulkan pertanyaan publik: dari mana asal pasukan ini dan apa makna warna baret yang mereka kenakan? Berikut penjelasannya:
Baret Hijau: Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
Baret hijau dikenakan oleh prajurit Kostrad, satuan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki tugas strategis dalam pertahanan dan keamanan negara. Baret hijau khas Kostrad biasanya disertai dengan lambang Cakra Sapta Agni, simbol identitas korps ini yang membedakannya dari prajurit infanteri reguler.
Kostrad didirikan pada 6 Maret 1961, berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangad No.MK/Kpts.54/3/1961, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi situasi panas di Irian Barat. Gagasan pembentukannya berasal dari Jenderal A.H. Nasution, dan Mayjen TNI Soeharto menjadi Panglima pertamanya. Kostrad kini menjadi kekuatan utama dalam operasi-operasi strategis TNI AD.
Baret Ungu: Korps Marinir TNI Angkatan Laut
Sementara itu, baret ungu dikenakan oleh prajurit Korps Marinir TNI AL, yang merupakan pasukan pendarat amfibi dan tempur utama Angkatan Laut. Warna ungu ini memiliki makna historis dan simbolik yang kuat, terinspirasi dari mitologi Nyi Roro Kidul serta bunga bougenville—melambangkan perlindungan, kekuatan, dan pengabdian.
Korps Marinir berakar dari Corps Mariniers yang dibentuk pada 15 November 1945 di Tegal. Dalam perjalanannya, satuan ini mengalami beberapa perubahan nama hingga pada 14 November 1975, kembali menggunakan nama Korps Marinir. Sejak 10 Agustus 2020, Korps Marinir resmi menjadi Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI, sebagaimana diatur dalam Perpres No. 66 Tahun 2019.
Penjagaan Ketat Picu Pertanyaan Publik
Meski belum ada keterangan resmi terkait alasan pengamanan ketat tersebut, kehadiran dua satuan elit dari matra berbeda menunjukkan bahwa situasi di sekitar rumah Jampidsus tengah berada dalam pengawasan intensif. Penempatan pasukan bersenjata lengkap di wilayah pemukiman elit juga menjadi sorotan masyarakat dan media.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kejaksaan Agung maupun TNI terkait maksud dan durasi penjagaan tersebut. Dikutip dari Tempo 7 Agustus 2025 | 06.42 WIB. (*)