PETI Kembali Merajalela di Linggang Tutung: Polisi Mandul, Excavator Bebas Menggaruk Emas

- Penulis

Jumat, 15 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TRIBUNONE.COM, Sendawar – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali merajarela di Desa Linggang Tutung, Kecamatan Linggang Bigung, Kutai Barat (Kubar). Padahal, lokasi ini sebelumnya sempat disapu bersih oleh Polres Kubar. Kini, seolah tak tersentuh hukum, sejumlah excavator kembali menggaruk perut bumi demi tambang emas ilegal.

Hasil investigasi tribunone.com, Jumat 15 Agustus 2025, menunjukkan alat berat beroperasi secara terbuka di lokasi tambang. Sumber di lapangan menyebut, operasi ini dikendalikan oleh sosok lama: M. Rustam alias Batang, dengan sandi operasi “Warna”.

Petinggi dan Tokoh Masyarakat Geram

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Petinggi Kampung Linggang Tutung, Sugianto, menyuarakan keresahan keras. Ia mendesak pihak kepolisian menutup total aktivitas ilegal di desanya, termasuk di wilayah Kelian Dalam.

“Tolong dibantu penutupan total. Sampaikan ke pihak kepolisian,” tulis Sugianto dalam pesan WhatsApp, 4 Agustus 2025.

Senada, seorang tokoh masyarakat berinisial HM, menegaskan jumlah alat berat yang kini beroperasi bisa mencapai puluhan unit.

“Saya setuju ini ditutup total,” tegasnya.

Operasi Polda Belum Cukup: Dana Mengalir, Struktur Rapi

Sebelumnya, Timsus Polda Kaltim sempat menggelar operasi gabungan di Kelian Dalam dan Linggang Tutung pada 29–31 Juli 2025. Sejumlah pelaku dan alat berat berhasil diamankan. Namun, operasi tersebut tampaknya hanya menyentuh permukaan tanpa membasmi keakar-akarnya.

Baca Juga:  Gerbang Dayak Gelar Aksi Damai di PT Lonsum, Desak Penyelesaian PHK dan Plasma

Salah satu nama yang diamankan adalah Darno Hutabarat (DH), yang diduga sebagai koordinator dana PETI. Ia disebut mengatur aliran uang bersama sejumlah tokoh, termasuk Petinggi Kelian Dalam Imron Rosadi, serta inisial MS alias S, SF alias U, dan S. Mereka menggunakan istilah “koordinasi ke atas dan ke bawah” untuk menggambarkan alur dana yang mengalir ke berbagai pihak.

Skema keuangan ini diduga jadi alasan utama kenapa PETI di Kubar sulit diberantas, struktur dana kuat, perlindungan rapi.

Nama-Nama Muncul, Tapi Proses Hukum Mandek

Penindakan tambang emas ilegal di Kubar dituding terhambat karena adanya backingan oknum kuat. Hal ini terbukti saat pemilik excavator bernama Matnur sempat ditangkap pada 22 Juli 2025, namun dibebaskan tanpa proses hukum jelas. Bahkan Polres Kutai Barat tak pernah mengeluarkan rilis penangkapan tersebut.

Nama-nama lain yang disebut turut bermain dalam lingkaran PETI ini antara lain: Anton, Mojo, Suparman, Samsi.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Kutai Barat belum bisa di temui untuk memberikan klarifikasi. (*)

Facebook Comments Box

4.7 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Warga Dempar Jadi Korban Penipuan Online, Identitas Disebar hingga Rugi Jutaan Rupiah
Gerbang Dayak Gelar Aksi Damai di PT Lonsum, Desak Penyelesaian PHK dan Plasma
Dibalik Tambang Emas Neraka: 5 Excavator Disikat, Diduga Libatkan Oknum DPRD Kutai Barat
Ruang Kelas Sekolah Negeri Masih Kurang, Disdikbud Kubar Malah Hibahkan Puluhan Miliar untuk Bangun Sekolah Swasta
Kasus Pupuk PT ARI: Polisi dan Perusahaan Dinilai Tidak Adil, Supriyadi Jadi Kambing Hitam
Aksi Damai Driver Ojol Godams di Mapolda Sumut: Tuntut Evaluasi Aparat Usai Kematian Affan Kurniawan
Zikir dan Doa Bersama di Polres Aceh Timur: Mahasiswa dan Pemuda Bersatu Jaga Kedamaian
Kasus Dugaan Pencurian Pupuk di PT Aneka Raksa Internasional, Karyawan Jadi Tersangka
Berita ini 418 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 10:30

Warga Dempar Jadi Korban Penipuan Online, Identitas Disebar hingga Rugi Jutaan Rupiah

Jumat, 12 September 2025 - 11:11

Gerbang Dayak Gelar Aksi Damai di PT Lonsum, Desak Penyelesaian PHK dan Plasma

Kamis, 11 September 2025 - 01:28

Dibalik Tambang Emas Neraka: 5 Excavator Disikat, Diduga Libatkan Oknum DPRD Kutai Barat

Rabu, 10 September 2025 - 06:46

Ruang Kelas Sekolah Negeri Masih Kurang, Disdikbud Kubar Malah Hibahkan Puluhan Miliar untuk Bangun Sekolah Swasta

Kamis, 4 September 2025 - 10:28

Kasus Pupuk PT ARI: Polisi dan Perusahaan Dinilai Tidak Adil, Supriyadi Jadi Kambing Hitam

Berita Terbaru