TribunOne.com, Sendawar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), kini menjadi perbincangan ditengah masyarakat. Pasalnya, ruang kelas sekolah negeri atau milik pemerintah masih banyak yang kurang ruang kelas.
Ironisnya lagi, gedung sekolah negeri yakni TK, SD dan SMP masih banyak yang butuh perhatian serius dari pemerintah. Namun, Disdikbud malah membangun ruang kelas baru untuk sekolah swasta dalam bentuk hibah (memberikan sukarela).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dana hibah untuk membangun sekolah-sekolah swasta itu bersumber dari APBD Kubar TA.2025. Diperkirakan dana hibah yang diberikan secara cuma-cuma mencapai puluhan miliar rupiah.
Kebijakan Disdikbud ini dinilai tidak tepat sasaran dan terkesan menghambur-hamburkan uang negara. Bahkan dalam proses hibah diduga terjadi konspirasi antara Disdikbud dengan pihak sekolah swasta yang mendapat kucuran dana hibah.
Menanggapi hal tersebut, Pemerhati Pendidikan Kalimantan Timur, Rokky J, Rabu (10/9/2025) mengatakan, pihaknya sangat prihatin melihat sekolah negeri yang masih butuh perbaikan dari Pemkab Kubar.
Ia sangat menyayangkan sikap Kadisdikbud Kubar yang menghibahkan anggaran miliaran rupiah untuk sekolah swasta. Sementara masih banyak ruang kelas belajar sekolah negeri yang masih kurang.
Rokky J menegaskan Disdikbud Kubar terkesan tutup mata melihat kondisi sekolah negeri yang butuh sentuhan pembangunan. Ruang kelas, kursi hingga meja belajar masih banyak yang reot dan tak layak digunakan.
Dalam waktu dekat, tambah Rokky J, pihaknya akan segera melaporkan dugaan konspirasi dana hibah ke Kajati Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini ia masih mengumpulkan data-data dana hibah yang bersumber dari APBD Kubar TA.2025.
Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen Disdikbud Kubar, Yusuf dikonfirmasi tidak berada di ruang kerjanya. Berulang kali dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp tidak direspon.
Reporter: Rb