Penambangan Ilegal di Jantung Kutai Barat Akhirnya Disikat, Tapi Siapa ‘Raja Aslinya’?
TRIBUNONE.COM, Sendawar – Operasi senyap digelar di tengah gelapnya malam, saat sebagian besar warga Kutai Barat (Kubar) terlelap. Tepatnya pada Kamis malam (11/9/2025), pukul 20.00 hingga menjelang subuh, Tim elit dari Polda Kalimantan Timur kembali mengguncang aktivitas tambang emas ilegal (PETI) yang kian merajalela di Kampung Linggang Tutung, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat.
Dengan kekuatan sekitar enam personel, tim tersebut berhasil menyita lima unit excavator berbagai merek yang diduga kuat digunakan untuk mengeruk kekayaan alam secara ilegal. Excavator yang disita antara lain:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- 1 unit Komatsu (milik H. Haris),
- 1 unit Liugong (milik Anton),
- 2 unit Sany (milik Ucok)
- 1 unit lainnya masih belum teridentifikasi. (Sumber : Warga masyarakat)
Semua unit telah dipasangi garis polisi (Police Line) oleh tim Polda sebagai bukti awal dugaan keterlibatan dalam aktivitas pertambangan tanpa izin.
Namun yang membuat situasi makin membara adalah pengakuan salah satu warga yang menyebutkan bahwa salah satu excavator yang disegel diduga milik oknum anggota DPRD Kutai Barat berinisial ‘M’. Jika ini benar, maka dugaan keterlibatan elit lokal dalam kejahatan lingkungan semakin kuat dan nyata di hadapan publik.
“Ya, tadi malam mereka (Tim Polda) menyegel alat-alat berat itu di lokasi jalan Gah Sa’diah,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Lebih mencengangkan, pasca operasi tersebut, muncul laporan bahwa ada tambahan satu unit excavator lagi yang ikut diamankan, meski belum dipasangi Police Line oleh aparat.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kasat Reskrim Polres Kutai Barat belum memberikan tanggapan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pernyataan resmi dari pihak berwenang yang menjelaskan secara gamblang siapa dalang utama di balik operasi ilegal yang sudah berlangsung cukup lama ini.
Sementara itu, lokasi lain seperti Magerang disebut masih bebas beroperasi tanpa hambatan, seolah hukum tak berlaku di sana. Masyarakat pun semakin geram dan mempertanyakan: Siapa yang bermain? Siapa yang melindungi? Dan sampai kapan kejahatan ini terus dibiarkan?
Media ini akan terus menggali dan membongkar fakta-fakta di balik tabir gelap tambang emas ilegal di Kutai Barat. Satu per satu topeng akan kami buka.
Reporter: Rb